Pada gambar di atas terdapat pompa yang terletak di bak intake dan bak reservoir. Pompa ini hanya dapat digunakan jika terdapat air pada masing-masing bak tersebut, sebaliknya jika tidak terdapat air maka pompa tidak dioperasikan. Kemudian terdapat tujuh bak yang digunakan untuk mengambil air baku, mengolah air baku dan menyimpan air bersih, yaitu bak intake, bak koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, bak filtrasi, bak desinfektan, dan bak ground reservoir. Masing-masing bak tersebut mempunyai ukuran dan fungsi yang berbeda.
Bak intake merupakan bak pertama yang harus dilalui air baku yang akan diolah menjadi air bersih, ukuran bak ini sekitar 64 meter kubik. Setelah terdapat air di bak intake, maka pompa dapat dioperasikan. Kemudian air dari bak intake ini dipompa ke bak koagulasi. Di bak koagulasi air baku dicampur dengan bahan kimia yang telah ditentukan konsentrasinya terlebih dahulu sebelum proses pengolahan air berlangsung. Penambahan bahan kimia ini menggunakan pipa kecil yang terletak di bagian atas bak koagulasi. Volume bak koagulasi ini adalah 24 meter kubik. Dengan menggunakan beda tinggi air selanjutnya menuju ke bak flokulasi. Di dalam bak ini terdapat sekat-sekat berjarak sekitar 10 cm sehingga air akan mengalir secara zig-zag dan perlahan sehingga membentuk flok. Volume air yang mampu tertampung dalam bak flokulasi ini sekitar 44.5 meter kubik.
Selanjutnya air akan masuk ke bak sedimentasi, di IPA ini bak sedimentasi dibagi menjadi tiga bak dengan ukuran yang sama, yaitu sebesar 33 meter kubik. Namun di dalam bak sedimentasi ini terdapat tube settler yang digunakan untuk memisahkan kotoran flok yang telah terbentuk di bak sebelumnya dengan air bersih, sehingga volume air yang dapat tertampung di bak ini hanya sekitar 25 meter kubik.
Kemudian air akan mengalir ke bak filtrasi dengan menggunakan beda tinggi dari bak sebelumnya. Terdapat empat bak filtrasi dengan ukuran yang sama yaitu sebesar 37.5 meter kubik. Di bak ini terjadi proses penyaringan air dengan menggunkan batu koral, pasir silika, dan karbon aktif. Selanjutnya air dari bak filtrasi akan mengalir ke bak desinfektan yang mempunyai volume relatif lebih kecil dibandingkan dengan bak-bak pengolahan lainnya yaitu sebesar 18 meter kubik. Di bak desinfektan air hasil pengolahan ditambahkan lagi dengan bahan kimia untuk menjamin kualitas air hasil pengolahan. Air bersih hasil pengolahan selanjutnya disimpan di bak ground reservoir. Bak ground reservoir ini terbagi menjadi dua bagian dengan volume total 675 meter kubik.
Pada bak ground reservoir terdapat pompa distribusi yang digunakan untuk mendistribusikan air bersih ke konsumen. Ada dua cara yang digunakan PDAM Kota Tarakan untuk mendistribusikan air bersih, yaitu dengan metode langsung dan metode tidak langsung. Metode langsung dilakukan dengan cara mengalirkan langsung air bersih dari ground reservoir ke pipa konsumen. Motode tidak langsung dilakukan dengan cara memompa terlebih dahulu air bersih dari bak ground reservoir ke bak elevated reservoir yang terletak di Gunung Karang Anyar agar memiliki gaya tekan yang lebih besar untuk selanjutnya dialirkan ke rumah konsumen.
Sumber:
- Murdianto, D. (2016). Tesis: Pemodelan Instalasi Pengolahan Air Bersih Menggunakan Hybrid Petri Net, ITS, Surabaya.
- PDAM Kota Tarakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar